Senin, 16 September 2013

Anak-anak yang Aktif Secara Fisik Lebih Berprestasi

 Di banyak negara, sekolah-sekolah kini lebih fokus pada mata pelajaran akademis seperti matematika dan membaca. Aktivitas-aktivitas lainnya, termasuk pendidikan olahraga, seringkali dikesampingkan. Sekarang, riset terbaru menunjukkan anak-anak yang secara fisik aktif juga lebih berhasil secara akademis.
Dalam studi terbaru ini, para periset dari Pusat Kesehatan Universitas VU di Amsterdam menggabungkan hasil-hasil berbagai studi sebelumnya dari Amerika Utara dan Afrika Selatan, termasuk kurang lebih 55.000 anak berumur 6 hingga 18 tahun.
Dalam apa yang disebut ‘tinjauan sistematis’ atas ke-14 studi tersebut, para periset menemukan keterkaitan antara aktivitas fisik dan perkembangan kinerja akademis.
“Berdasarkan hasil-hasil studi kami, kami bisa simpulkan bahwa aktif secara fisik bermanfaat bagi kinerja akademis,” ujar Amrika Singh, ketua tim periset itu.
Amika Singh, mengatakan mungkin ada penjelasan biologis untuk mengaitkan aktivitas fisik dengan prestasi di sekolah.
“Pertama, penjelasan fisiologis, misalnya jika semakin banyak arus darah, maka semakin banyak oksigen masuk ke otak. Aktif secara fisik berarti produksi hormon lebih banyak, seperti endorfin. Endorfin mengurangi tingkat stress dan perasaan membaik, yang artinya kinerja kita juga lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, bagi mereka yang aktivitas fisiknya dari olahraga yang teratur, mempelajari peraturan dan bagaimana mengikutinya bisa memperbaiki tingkah laku di kelas dan konsentrasi.
Akibat berbagai perbedaan antara studi-studi tersebut, menurut Singh, tidak mungkin mengetahui apakah frekuensi atau jenis aktivitas memengaruhi sejauh mana banyaknya perbaikan akademis itu. Tapi, ditinjau dari temuan umum tersebut, bahwa anak-anak yang aktif secara fisik mungkin lebih bagus prestasinya, Singh mengatakan para pendidik sebaiknya mempertimbangkan hal itu sebelum mengurangi program-program fitness di sekolah.
Artikel Amike Singh mengenai keterkaitan antara aktivitas fisik dan prestasi sekolah dimuat dalam jurnal “Archives of Pediatric and Adolescent Medicine.

Contoh RPP Silabus Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar 2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) adalah implementasi dari silabus sebagai program pengajaran. Mulai tahun Pelajaran 2013/2014 diaplikasikan Kurikulum baru 2013, pasti dengan beragam pergantian kompetensi serta metode bikin penyusunan RPP juga alami pergantian. Silabus Kurikulum 2013 dibuatkan oleh kemdikbud.

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) serta sederajat, Kurikulum 2013 memakai metode pembelajaran tematik intergratif. Saat metode ini materi yang dipelajari kaitkan memakai sesuatu tema, sistem mata pelajaran tidak demikian tampak. Tiap-tiap tingkatan kelas disiapkan lebih kurang delapan tema yang perlu diajarkan guru.

RPP Kurikulum Pendidikan Dasar 2013 berisi perihal yang langsung terkait dengan kegiatan pembelajaran didalam usaha pencapaian penguasaan satu kompetensi dasar. Belum terdapat banyak kursus yang dikerjakan oleh kemdikbud untuk guru-guru saat menerapkan Kurikulum 2013, terhitung saat menyusun RPP yang cocok silabus Kurikulum 2013.

Berikut adalah contoh RPP SD Kurikulum 2013 yang dapat anda ambil di attachment dibawah ini:
  • Contoh RPP Kurikulum 2013, klik disini 
  • Contoh RPP kelas 1 SD Kurikulum 2013, klik disini 
  • Contoh RPP kelas 4 SD Kurikulum 2013, klik disini 
  • Contoh RPP kelas 5 SD Kurikulum 2013, klik disini 
Saat menyusun RPP guru mesti mencantumkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dapat disusun didalam RPP tersebut. Didalam RPP dengan rinci mesti berisi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, beberapa langkah aktivitas pembelajaran, sumber studi, serta penilaian.

Sumber : http://liputanpendidikan.blogspot.com